Ketegangan yang terus meningkat antara Rusia dan Ukraina sejak awal konflik pada tahun 2022 telah menjadi pendorong utama di balik kenaikan harga emas yang signifikan. Dalam situasi geopolitik yang tidak pasti, banyak investor beralih ke emas sebagai aset yang dianggap lebih aman untuk melindungi nilai investasi mereka. Ketidakpastian yang timbul dari konflik ini mendorong permintaan emas global, meningkatkan harga logam mulia ini ke level tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.
Emas telah lama dikenal sebagai “safe haven” atau pelarian aman bagi investor selama periode ketidakstabilan politik atau ekonomi. Ketegangan yang timbul dari perang Rusia-Ukraina menciptakan kekhawatiran global, yang menyebabkan pasar saham dan mata uang berfluktuasi.
Dalam kondisi seperti ini, emas sering dianggap sebagai pelindung nilai yang lebih stabil, dengan banyak orang berinvestasi dalam bentuk emas fisik maupun melalui instrumen keuangan yang berkaitan dengan emas.
Harga emas di pasar spot saat ini mengalami kenaikan 0,6 persen menjadi USD 2.647,43 per ounce setelah saat ini mencapai level tertinggi sejak 11 November 2024 pada awal sesi. Dan juga harga emas berjangka mulai ditutup naik 0,8 persen ke posisi USD 2.651,70.
Sementara itu, diantara logam lainnya, adanya harga perak di pasar spot mengalami penurunan 0,6 persen menjadi USD 31,03 per ounce, sedangkan untuk platinum susut 1,6 persen menjadi USD 958,79, dan palladium saat ini terpangkas 1,5 persen ke USD 1.019,23.
Sejak dimulainya invasi Rusia ke Ukraina, harga emas telah melonjak tajam. Pada tahun 2023, harga emas sempat mencapai rekor tertingginya dalam satu dekade, menyentuh angka lebih dari $2.000 per ons. Kenaikan ini dipicu oleh kekhawatiran tentang dampak ekonomi dari sanksi internasional terhadap Rusia dan dampak lebih lanjut yang mungkin terjadi akibat konflik yang berkepanjangan.
Banyak analis pasar memprediksi bahwa harga emas akan terus mengalami kenaikan selama ketegangan di kawasan Eropa Timur ini tidak mereda.
Selain ketegangan politik, ada juga faktor ekonomi yang ikut memperburuk situasi. Krisis energi yang disebabkan oleh sanksi terhadap Rusia membuat harga energi melonjak, menyebabkan inflasi di banyak negara. Inflasi yang tinggi, ditambah dengan ketidakpastian terkait ekonomi global, mendorong investor untuk mencari tempat berlindung yang lebih aman, salah satunya adalah emas.
Pada saat yang sama, mata uang utama seperti dolar AS dan euro mengalami volatilitas yang tinggi, yang semakin menambah daya tarik emas.
Emas juga dianggap sebagai lindung nilai yang baik terhadap inflasi, yang menjadi semakin relevan dengan lonjakan harga barang dan energi yang terjadi sejak konflik Rusia-Ukraina. Dalam kondisi seperti ini, banyak negara dan perusahaan besar yang memilih untuk meningkatkan cadangan emas mereka sebagai langkah perlindungan terhadap potensi risiko inflasi yang lebih tinggi.
Meskipun banyak negara yang menyaksikan ketidakpastian politik dan ekonomi, investor di seluruh dunia melihat emas sebagai pilihan yang lebih aman. Negara-negara dengan ketergantungan tinggi terhadap impor energi, seperti negara-negara Eropa, merasa dampak langsung dari ketegangan ini. Dalam hal ini, emas memberikan semacam jaminan nilai yang tidak terpengaruh oleh fluktuasi harga energi atau mata uang.
Bahkan, bank sentral di berbagai negara juga mulai mengalihkan sebagian dari cadangan devisa mereka ke dalam bentuk emas. Langkah ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan pada mata uang asing yang terpengaruh ketegangan geopolitik dan inflasi. Hal ini semakin memperkuat permintaan global akan emas dan mempengaruhi harga pasar secara keseluruhan.
Peningkatan ketegangan antara Rusia dan Ukraina juga mendorong investor untuk menghindari aset berisiko tinggi seperti saham atau obligasi yang mungkin terpengaruh oleh ketidakpastian pasar. Dengan tingkat suku bunga yang rendah di banyak negara, emas menjadi pilihan utama bagi mereka yang mencari instrumen investasi yang stabil. Ini juga mendorong lonjakan harga emas di pasar internasional.
Meskipun harga emas mungkin terus berfluktuasi tergantung pada perkembangan geopolitik, banyak analis percaya bahwa ketegangan Rusia-Ukraina akan tetap menjadi faktor pendorong utama harga emas dalam waktu dekat. Bahkan setelah beberapa tahun konflik, ketidakpastian yang terus berlanjut hanya akan memperkuat peran emas sebagai aset yang aman.
Sebagai penutup, ketegangan Rusia-Ukraina telah menciptakan situasi yang kompleks bagi ekonomi global. Meskipun banyak negara yang terdampak secara langsung, emas tetap menjadi pilihan utama bagi investor yang mencari stabilitas.
Mengingat situasi yang terus berkembang, kemungkinan harga emas akan tetap tinggi, menjadikannya salah satu komoditas yang paling diperhatikan oleh pelaku pasar di seluruh dunia.